Operational profitability di workshop Smart Bisnis Maps (SBM) ProIndonesia, ini merupakan bagian ke tiga dari rangkain snaphop atau bagian terakhir. Pada postingan pertama Playing field dan Market Landscape. Di postingan ini aku coba rangkum apa yang aku dapatkan dan aku fahami dari workshop tersebut.
Oke sebelum panjang kali lebar merangkum, alangkah baiknya aku harus ngasih tau dulu pengertian dari Operational profitability dalam berbisnis. Jadi yang aku tangkap pengertian dari Operational profitability adalah keuntungan yang didapat dari bisnis kita, bagaimana cara meningkatkan keuntungan bisnis kita, bagaimana memenegemen biaya pengeluaran agar profit yang kita dapat lebih banyak atau bagaimana kita mengatur bisnis kita, bagai mana kita mengatur agar bisnis kita terus berkesinambungan dan bisa berlangsung sampai jangka panjang.
9. How can you increase your revenue. Menaikan omzet atau pendapatan tidaklah semudah membalikan telapak tangan tapi tak jua sulit jika tau strategi-strategi yang tepat dengan usaha kita. Terkadang kenaikan omzet juga tidak sebanding lurus dengan kenaikan profit, dikarenakan biaya yang dikeluarkan dalam strategi tersebut.
Untuk menaikan revenue ada dua strategi yang dapat digunakan yaitu Vertical Strategy dan Horisontal Strategy. Vertical Strategy dan Horisontal Strategy itu apa? Itulah yang pertama terlintas di benaku ketika mendengar paparan dalam workshop OIM Proindonesia. Contoh sederhana Vertical Strategy dalam menaikan revenue yaitu dengan cara memberikan hadiah, kupon, diskon atau apa saja yang bisa menjadikan pelanggan lama mau beli lagi atau membeli berkelipatan. Sementara Horisontal Strategy yaitu penambahan pasar baru atau autlet. Contohnya banyak dilakukan oleh indomart atau alfamart. Kedua perusaan ini sering sekali menggunakan Horisontal strategy sehingga kedua perusahaan ini ada dimana-mana hingga pelosok desa. Pada intinya profit yang didapat pada bisnis atau usaha kita naik. Jangan sampai cost lebih besar daripada omset.
10. How can you manage your cost? Pada point 9 di atas menekankan strategi menaikkan revenue dalam bisnis kita. Tidak bisa dipungkiri, dalam menaikan revenue akan membutuhkan biaya. Nah disini pentingnya mengatur pengeluaran tersebut agar bisa ditekan sekecil mungkin dan pemasukan bisa dinaikkan setinggi mungkin sehingga profit yang didapat bisa lebih banyak. Bukan sebaliknya cost lebih besar daripada revenue.
Bukan suatu rahasia lagi bahwa cash adalah raja atau bisa dibilang uang kes adalah aliran darah kita dalam berbisnis. Maka dari itu, kita harus bener-bener bisa mengatur cashflow baik itu variable cost atau fix cost
11. What is your core resources? Setiap bidang usaha memiliki bagian inti atau core yang berbeda-beda. Bisa dari bahan baku, bisa dari sumber daya manusia (pekerja), bisa dari peralatan (mesin) dan lain-lain. Yang intinya jika salah satu bagian inti tersebut tidak dapat dipenuhi maka usaha yang kita jalani akan mati suri atau malah bisa jadi mati untuk selama-lamanya. Meskipun pada kenyataannya semua saling berkaitan satu sama lain.
12. How do you develop your team? di point terakhir ini adalah team. Bagaimana seorang manager bisa mengatur sebuah team agar bisnis atau usaha yang tengah dijalankan bisa berjalan seperti yang diharapkan. Suatu usaha yang sudah bersekala besar, suatu team work adalah kewajiban yang harus ada dan diberjalan dengan baik. Untuk memenej suatu team work bisa dengan adanya job description yang jelas, key activities dan standar operationg procedure.
Inilah dua belas point fundamental dalam berbisnis atau usaha yang harus diterapkan jika usaha atau bisnis yang kita jalankan siap naik kelas dan bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Salam naik kelas dan sukses bersama